Friday, 30 October 2009

MATRIKS

Operasi matriks

  1. kesamaan dua matriks: A=B

  2. jumlah/selisih dua matriks: A ± B

  3. perkalian skalar: cA

  4. perkalian dua matriks AB

Partisi matriks: Matriks blok

Perkalian matriks sebagai kombinasi linier

  1. transpose suatu matriks

  2. trace suatu matriks bujur sangkar

Sifat-sifat aljabar matriks

  1. A+B=B+A

  2. A+(B+C)=(A+B)+C

  3. A(BC)=(AB)C

  4. A(B+C)=AB+AC

  5. (A+B)C=AC+BC

  6. c(A+B)=cA+cB

  7. (a+b)C=aC+bC

  8. a(bC)=(ab)C

  9. a(BC)=(aB)C

Matriks nol dan sifat-sifatnya:

  1. AB=O tdk berarti salah satu dari A atau B harus nol

  2. A+O=A

  3. A-A=O

  4. O-A=-A

  5. AO=O, OA=O namun AO tdk harus sama dengan OA

Matriks identitas (I) adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen diagonalnya 1 dan elemen lainnya 0.

Untuk sembarang matriks A yg conformable dg I berlaku IA=A= AI (dlm hal ini I yg dimaksud mungkin berbeda ukurannya).

Th: bila A matriks bujur sangkar maka bentuk echelon baris terreduksi dari A akan berupa I atau memuat baris nol.


Matriks inverse:

Suatu matriks bujur sangkar B dikatakan inverse dari A bila AB=BA=I.

Jika ada matriks B yg demikian, maka A dikatakan invertable. Dan B dinotasikan sebagai A-1.

Th: Inverse suatu matriks adalah unique.

Th: Bila A dan B matriks dengan ukuran sama dan keduanya invertable, maka:

    1. AB juga invertable

    2. (AB)-1=B-1 A-1


Pangkat dari matriks:




Th: bila A memiliki inverse

ranspose suatu matriks:

Jika diberikan matriks A, maka transpose dari matriks A, yaitu AT, adalah matriks yang diperoleh dari matriks A dengan mengubah baris-baris matriks A menjadi kolom-kolom pada matriks AT.

Th: (AB)T=BTAT

Th: jika A memiliki inverse maka demikian juga transposenya. Dlm hal ini (AT)-1=(A-1)T

Matriks elementer: adalah matriks yang dapat diperoleh dari suatu matriks identitas dengan melakukan satu operasi baris elementer.

Th: Jika diketahui E adalah suatu matriks elementer maka EA adalah matriks yang diperoleh dari A dengan melakukan operasi baris elementer sebagai mana matriks E didapat dari I.

Th: Diberikan A suatu matriks bujur sangkar. Keempat pernyataan berikut adalah ekivalen.

    1. A memiliki inverse

    2. Ax=0 hanya memiliki solusi trivial

    3. Bentuk eselon ter-reduksi dari A adalah I

    4. A dapat dinyatakan sebagai perkalian berhingga matriks-matriks elementer

Dua matriks A dan B dikatakan ekivalen baris bila B dapat diturunkan dari A dengan melakukan sejumlah berhingga operasi baris elementer atau sebaliknya.


Mencari inverse matriks melalui matriks elementer:

Temukan matriks-matriks elementer E1…En sedemikian hingga:



In practice: [A|I]  [I|A-1]

Solusi SPL:

Jika A bujur sangkar dan memiliki inverse, maka Ax=b memiliki tepat satu solusi, yaitu x=A-1b

Th: Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar dan BA=I atau AB=I maka B adalah inverse dari A dan sebaliknya.

Th: Jika A adalah matriks ukuran nxn, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen:

  1. A mempunyai inverse

  2. Ax=0 hanya memiliki solusi trivial

  3. Bentuk eschelon baris tereduksi dari A adalah I

  4. A dapat dinyatakan sebagai perkalian berhingga matriks elementer

  5. Ax=b konsisten untuk setiap vektor b

  6. Ax=b memiliki tepat satu solusi untuk setiap vektor b.

Fundamental problem:

Jika diberikan matriks A berukuran mxn, carilah himpunan vektor ruas kanan b sedemikian hingga Ax=b konsisten.

Caranya: bawa A|b ke bentuk echelon baris, kemudian tentukan kondisi untuk b.

Matriks-matriks khusus

Pandang A suatu matriks bujur sangkar:

  1. A dikatakan matriks diagonal bila A(i,j)=0 untuk semua i j

  2. A dikatakan matriks segitiga atas bila A(i,j)=0 utk semua ij.

  3. A dikatakan simetrik bila A(i,j)=A(j,i)

Th:

  1. perkalian dua matriks segitiga bawah/atas adalah segitiga bawah/atas

  2. suatu matriks segitiga akan mempunyai inverse bila semua elemen diagonalnya tidak nol

  3. inverse dari suatu matriks segitiga atas/bawah jika ada adalah matriks segitiga atas/bawah

  4. bila A dan B simetrik, maka A B juga simetrik (namun perkalian dua matriks simetrik belum tentu simetrik)

  5. jika A simetrik dan memiliki inverse, maka inverse A juga simetrik